Minggu, 22 Desember 2013

Selamat Hari Ibu



Mengapa garis bibir ini bergemetar riuh rantah
Ketika seseorang yang pertama aku lihat senyumnya adalah
Ibu..........
Dari mana aku bisa melihat bumi, tanpa perjuangan darimu
Sebab, goresan tangan ini belum bisa membesarkan namamu
Saat raga ini menunjukkan kelelahan, nalurimu bersikeras menunjukan kepedulian
Kapan massa itu akan tiba?
Dimana hanya keberhasilan yang aku raih hanya untukmu
Secarcik selimut yang menebalkan kehangatan di malam hari,
Petuah kebangkitan dari sikap kefrustasian dalam hari yang sulit,
Dekapan ketenangan yang hanya ada satu dalam dunia,
Entah aku yang bodoh atau tak peka dalam lingkup yang sedehana itu
Aku seakan melunakkan jejak ini
Di dalam setiap pijak terkadang aku melupakanmu,
Di tiap nafas yang aku resap bahkan engkaulah nyawa yang tak terhenti berucap
Ajarkan aku pada rasa yang melekat erat dengan alam dan akhirat
Seperti pohon yang hanya berdiam tinggi namun memberi nafas bagi penikmat bumi
Ibu...............
Selagi nafasmu masih bekerja dengan baik,
Rasanya aku tak ingin melepas pengerat rasa cintaku padamu
Bahkan harus menggantikan organku yang masih utuh untukmu
Selamanya engkau yang hanya peduli tentang diri ini
Selamanya engkau yang hanya mengetahui alur air mata ini mengapa tercipta
Selamanya engkau yang hanya mengerti tentang perbuatanku salah atau benar
Cause forever you the one and only, you’re everything to me!
So much love you MOM!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar