Pada
suatu jaman dahulu kala…. Hidup seorang dalang yang masih sibuk dengan status
jomblonya…. *tok trok tok tok tok*. Maaf ya, kalian pasti menilai itu garing.
Ya jelas aja gue bingung memulai pembukaan pake kata-kata apa. Kalau pembukaan
nya di ganti dengan aksi dari Maria Ozawa dan geng-geng unyu nya pasti akan
terlihat lebih seru.
Kalian
pernah kepikiran gak sih tentang perbedaan setan luar negeri dan setan
Indonesia? Gue disini akan membahas perbedaan tersebut. Di Indonesia emang sih
banyak banget macam suku dan budaya yang bertebaran di penjuru Pulau, tapi
dengan banyaknya suku dan budaya itu apa akan berdampak pada dunia persetan di
Indonesia? . Ini yang menjadi pertanyaan, kalian tau asal mula Pocong, Kuntilanak, Gerandong, Kalongwewe, Tuyul,
Suster ngesot, dan lain-lain itu dari mana?
Semakin
maju Negara Indonesia semakin banyak juga spesies hantu yang terlahir di Tanah
Air. Dari mana asal mula Suster ngesot? Apa dia di kembang biakan dari spesies
Kuntilanak Persia dengan Pocong anggora gitu? Ini gak masuk akal banget, secara
Islami memang setan di Indonesia hanya ada satu saja yaitu pocong. Mengapa?
Karena saat dia meninggal akan di lapisi kain kafan putih yang akan menutupi
tubuhnya dari ujung kaki hingga kepala. Yang menjadi pertanyaan mengapa setan
di Indonesia makin banyak spesiesnya? Apa mereka korban film Indonesia juga?
Berbeda
dengan setan luar negeri. Sumpah demi apapun mereka cool abeeeeees!!! Lo pernah
liat drakula, mumi, atau vampire *lirik Edward Cullen*. Mereka bergentayangan aja
harus memakai jas atau baju yang sekarang-sekarang lagi hebring. Sedangkan
setan di Indonesia hanya memakai baju seadanya #FreePukPuk.
Itulah karakteristik
dari dunia persetanan. Lo juga pasti akan merasakan kaya gitu kok di kemudian
hari, jadi lo tinggal rencanain aja dari sekarang mau kaya gimana bentuk dan
rupa penampakan lo nanti. Kalau gue sih, gue mau jadi setan interpreneur, yang
harus berpenampilan stylish di setiap gue menampakan wujud.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar