Pergilah
pendatang rasa
Terasa
memakan cercaan bak hakim menuntut pembela
Menjauhlah
turunan pembawa rasa
Tak
puaskah bibirmu membekaskan noda yang tak berbekas
Bela
saja bias cahaya dirimu
Sampai
roda waktu yang akan membenarkan
Akhir
mana yang ingin luka,
Tentu di
balik sebuah kenangan terselip nama yang di selalu di kagumkan
Haruskah
pena tidak menyatakan sebuah karya
Panggilanmu
yang kini teramat maya untuk di rindu
Sang
pencipta......
Jika dia
bukan satu-satunya hawa yang tercipta di hati,
Bukalah
setiap pesona wanita berdasakan rasa yang aku bulatkan
Pabila
dia mungkin hanya satu-satunya,
Rekatkanlah
hati ini hingga berbangga diri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar