Ketika embun mengoleksi cahaya fajar
Terselip keindahan mentari di kedua matamu
Saat sabit melengkungkan ketetapan kegelapan
Sinarmu enggan untuk hilang
Penggilaanku terhadap cinta muncul di bingkai hatimu
Melakukan pemanggilan maya tanpa ada yang menuntut
Dasar pengarahan naluri yang menyakralkan sebuah jalinan
Tidak mencakup kesempurnaan hanya melihat kekuranganmu
Kehidupan nadiku bergemulu riang
Ketika bayangmu muncul di pelataran bayang
Kemerahan darahku tidak semestinya merah
Hanya melampaui batas kepucatan di dalam diri
Terciptalah sebuah rasa di keadaan bidang
Tegak dan yakin tanpa melihat belakang
Terkutuklah keadaan keheningan
Jika hiasan wajahmu tidak berada dalam setiap langkahku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar