Jumat, 04 Oktober 2013

Jarak menjadi faktor dalam Persahabatan.....

Ini bahkan tidak ku percaya sama sekali, menuntut kesenangan yang terus mengelilingi kesendirianku saat bersama kalian. Aku adalah contoh dari beribu alasan manusia menemukan kenyamanan, pun bagiku yang merasa nyaman saat selalu bersama kalian.

Persahabatan…

Apa kalian mendasari anonim kerinduan ketika jarak kini menjadi penghalang? Tuhan berkata lain saat pemanas rasa ketoleransian kita sudah saling bermunculan di antara masing-masing, aku menyayangi kalian, tidak bagi jarak yang harus menelantarkan rasa yang berserakan ini.

Aku masih mengingat semua kenangan kita, ke ikut sertaan massa yang menjadi tolak pemikiranku. Jika aku memenggal nada kerinduan di balik pemusatan tersudut, apa kalian ikut merasakannya pula? Ku harap begitu. Media apakah yang bisa memutar balikan semua kebersamaan kita? Dengan simulasi pertemanan yang ku jalani sekarang, rasanya tidak cukup menggantikan kehadiran kalian dengan mereka.

Ini jalanku dan jalan kalian, meski jarak adalah faktor yang paling jahat menanam bibit pengrusakan rasa, aku akan mengalahkannya. Aku percaya kalian pun akan meniadakan waktu luang menjadi pertemuan indah kita kelak. Sebab khayalan imajinasiku selalu bekerja sama dengan baik dengan hati, tentu pemikiran masa lalu tidak bisa cepat di lupakan.

Tangisan, kegembiraan, letupan emosi, letupan keinginan dan cita-cita yang sering kita celotehkan bersama, bahkan nalar kalian yang tega merasuki tubuh saat kita tidak bersama kalian, kini rasanya sulit merasakan itu semua. Mengingat jarak lagi-lagi yang dengan jahat merauk semua rasa kita.

Tuhan…. Jadikan kami menjadi rasa yang satu untuk selamanya. Jangan mainkan perenkarnasian kejadian di setiap kami lupa satu dengan yang lainnya. Sebab kami hanya manusia yang mengartikan persahabatan adalah landasan kami mengepak bumi dengan keceriaan. Aku tidak akan mengecewakan mereka dengan perbuatanku, demi tinta yang berjejak hitam, akan ku putihkan dengan selembar kain dari dasar hati ini, demi angin yang menghempas pepohonan, akan ku kokohkan akar di dalamnya, dan demi pantai yang tak tahu ujungnya, akan ku bawakan kalian penyelaman mimpi sebagai dasar dari perwujudan.

Aku menyayangi kalian dimana pun waktu memberdayakan aku melupakan kalian dalam sekejap.

- @ferdyrobiyanto


Tidak ada komentar:

Posting Komentar