Ini bahkan tidak ku percaya sama sekali, menuntut kesenangan
yang terus mengelilingi kesendirianku saat bersama kalian. Aku adalah contoh
dari beribu alasan manusia menemukan kenyamanan, pun bagiku yang merasa nyaman
saat selalu bersama kalian.
Persahabatan…
Apa kalian mendasari anonim kerinduan ketika jarak kini
menjadi penghalang? Tuhan berkata lain saat pemanas rasa ketoleransian kita
sudah saling bermunculan di antara masing-masing, aku menyayangi kalian, tidak
bagi jarak yang harus menelantarkan rasa yang berserakan ini.
Aku masih mengingat semua kenangan kita, ke ikut sertaan
massa yang menjadi tolak pemikiranku. Jika aku memenggal nada kerinduan di
balik pemusatan tersudut, apa kalian ikut merasakannya pula? Ku harap begitu.
Media apakah yang bisa memutar balikan semua kebersamaan kita? Dengan simulasi
pertemanan yang ku jalani sekarang, rasanya tidak cukup menggantikan kehadiran
kalian dengan mereka.
Ini jalanku dan jalan kalian, meski jarak adalah faktor yang
paling jahat menanam bibit pengrusakan rasa, aku akan mengalahkannya. Aku
percaya kalian pun akan meniadakan waktu luang menjadi pertemuan indah kita
kelak. Sebab khayalan imajinasiku selalu bekerja sama dengan baik dengan hati,
tentu pemikiran masa lalu tidak bisa cepat di lupakan.
Tangisan, kegembiraan, letupan emosi, letupan keinginan dan
cita-cita yang sering kita celotehkan bersama, bahkan nalar kalian yang tega
merasuki tubuh saat kita tidak bersama kalian, kini rasanya sulit merasakan itu
semua. Mengingat jarak lagi-lagi yang dengan jahat merauk semua rasa kita.
Tuhan…. Jadikan kami menjadi rasa yang satu untuk selamanya.
Jangan mainkan perenkarnasian kejadian di setiap kami lupa satu dengan yang
lainnya. Sebab kami hanya manusia yang mengartikan persahabatan adalah landasan
kami mengepak bumi dengan keceriaan. Aku tidak akan mengecewakan mereka dengan
perbuatanku, demi tinta yang berjejak hitam, akan ku putihkan dengan selembar
kain dari dasar hati ini, demi angin yang menghempas pepohonan, akan ku
kokohkan akar di dalamnya, dan demi pantai yang tak tahu ujungnya, akan ku
bawakan kalian penyelaman mimpi sebagai dasar dari perwujudan.
Aku menyayangi kalian dimana pun waktu memberdayakan aku
melupakan kalian dalam sekejap.
- @ferdyrobiyanto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar