Ketika senja mengatakan kesanggupan menyanggupi hari
Parameter sendu yang melekat erat di awal hari
Tersanggup menati nalar yang berawal ketat dengan nasihat
Engkau… para kuasa kuat yang mampu menciptakan bangsa
Sampai hati tak bisa meringkas kenangan besar yang kau buat
Kendati aku hanya titik di balik banyak titik kesempurnaan,
Sebuah harga matiku mengakarkan harapan Indonesia yang terus berjulang
Teruntuk kalian… para pecandu dunia yang bersikeras memaksa kehendak diri
Mudahkah kalian membingkai bangsa dalam lingkar kemajuan?
Dasarkan filosofi dalam setiap langkah
Tuntutlah para roh kuasa kuat dalam raga utuh yang kalian miliki
Harmonikan nada perjuangan dalam setiap keadaan
Bungkus semua dasar yang mendasari perbudakan di bangsa ini
Bukannya aku dan kalian para penikmat bangsa untuk sekarang?
Tidak… Indonesia bukanlah dasar dari penikmat kehayatian
Kita semua adalah proses dari pekerja penyelaras bangsa
Kelopakan mawar pada satu sisi, temukan kewangian lebih yang tertutup
Lihat… bangsa kita mempunyai banyak sisi untuk hidup
Warna bahasa yang memayoritaskan kita menjadi paguyuban terbuka
Letakkan cermin pada setiap dinding yang akan kita hadapkan
Ajukan bahwa kita yang seharusnya menjadi kuasa kuat pada re-generasi ini
Terkutuklah para pemikir logika dan pengkritik negeri
Kicauan mu bak air tanpa rasa
Kini selipkan setiap langkah pada rotasi penyemangat
Hey pemuda!
Lencanakan pakaian kalian yang seharusnya kalian pakai
Bergeraklah pada setiap bidang menyerumput rindang
Engkaulah milik bangsa
Kuatkan pijakanmu dalam pemisalan sebuah individu yang utuh
Jika kau ingin meledak pasca molotov yang ingin bekerja
Terapkanlah….
Pelit rasa mungkin tak pernah ku beri,
Sajak rindu yang selalu menggebu bila tidak menapak pada tanah ini
Demi toleransiku yang akan ku buat sendiri,
Akan ku buat engkau memewahkan setiap kekayaan yang kau punya
Dan demi nyawa yang menghembuskan nafas di tiap hariku,
Sebuah cinta yang tidak pernah putus akan aku persembahkan
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus