Rabu, 21 Agustus 2013

PENGAGUMAN

Ketika aku mengenal sebuah cinta, apakah cahaya itu kamu yang dengan mudah masuk dalam dimensi cinta ku? Menyelip di antara celah pembukuan dalam memori kecilku. Pengisian namamu di dalam hatiku memaknai berjuta pengertian, dalam pengkajiannya memiliki unsur melapisi bagian-bagian dari cinta.

Aku tersenyum padamu…..

Melewati pelunakan bibir merah mudamu dan memakan ke mengapan laki-laki yang ada di sekitarmu. Ingin sekali aku mengecupmu pada saat itu. Terkadang aku juga tidak begitu mengerti dengan pesona rambutmu yang begitu lurus, hampir menyaingi garis vertical yang merujukan arahannya.

Ah… sepertinya aku sudah cukup melihatmu hari ini. Aku tidak akan bilang bahwa hari ini adalah hari terbaikku bisa melihat senyummu lewat sela-sela pengintaian. Dinginnya hari ini tidak sejalan dengan hangatnya aktivitas yang menyelimuti keseharianku memanjakan penilaianmu di hari-hari. Termakan maaf bila seandainya kau tahu, aku memata-mataimu dengan harapan kekosongan.

Lihat… aku menghakimi diriku sendiri. Aku tidak bisa merangkum namamu di penggenapan hati yang membentukan kelenturannya. Ini sama saja seperti seekor kelinci yang melakukan ketertarikannya terhadap seekor burung merpati yang bisa terbang tinggi. Sangat mustahil.

Aku melewatkan kehadiranmu……

Di saat sore menenggelamkan pusat tata surya, demikianlah parasmu menghilang seterpa garis langit yang menghitamkan warna dinding langit. Kau makhluk seperti apa? Di keadaan maya kau berani memunculkan kecantikanmu, di penghadapanku kau enggan membukakan pesonanya dengan keramahanmu.

Bagaimana aku menciptakan pengaharapan doaku pada sebuah kaleng rongsokan, dengan di dalamnya di isikan semua pengaharapanku mengagumi keindahanmu. Dan kuasa airlah yang akan menentukan kemana ia akan menguasai semua doa yang banyak di kabulkan oleh-Nya. Sungguh mustahil.

- @ferdyrobiyanto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar