Bahkan se-peti cokelat tidak mampu merangkul
semua daya tahan tubuh di raga ini, segelintir dukungan penuh dari sahabat
sekitar takkan mampu menggantikan itu, atau caffein yang terus menyebar di
seluruh tubuh ini takkan bisa menghilangkan perspirasi yang cinderung
menghabiskan seluruh pemikiran.
Aku
merindukan dukungan dari mu, Ibu!
Dimana pun aku berada, di dimensi mana engkau mendekap
hangat tubuh ini. Aku sangat merindukanmu. Ingin aku membuahkan rasa rindu ini
menjadi buah yang sangat manis untuk di jadikan perbincangan. Sekali lagi, aku
sangat merindukanmu!
Di balik semua tugas dan tanggung jawab sebagai mahasiswa/i
akan tentu memikul beban berat dari sebuah kesuksesan. Namun, semua dayaku takkan
berarti tanpa dukunganmu, Ibu!
Kini
aku melemah, upaya ku tak berhasil dalam menjalankan inspirasi yang sudah
terlintas di dalam benak. Aku meminta maaf kali ini kepadamu, Ibu! Saat ini aku
tidak bisa menjadi seekor ikan yang tidak bisa hidup di perairan mana saja. Daya
magis ku entah mengapa menghilang ketika aku sangat merindukan dekapan dan
dukunganmu.
Tuhan,
leburkanlah rindu ini menjadi satu
Andai engkau berada di dekatku sekarang, kemungkinan
besar aku takkan melepaskan pelukan hangat yang sering kau perlihatkan padaku
saat aku masih kecil. Mengingat jasa mu yang takkan pernah terbayar sepanjang
aku hidup di dunia ini, aku hanya bisa membayangkan untuk bisa membahagiakanmu
kelak.
Dan
akupun tidak akan pernah lupa, kata-katamu yang selalu berpegang teguh pada
quote Thomas Alva Edison. “Genius is one
percent inspiration, and ninety-nine percent perspiration”.Semuanya yang didasarkan pada ketekunan, kesabaran,
keteguhan dan komitmen atas apa yang dipercayanya akan dapat diraih.
Meski aku terkadang tidak merasakannya, aku selalu
percaya bahwa engkau terus mendoakan dan memeluk erat tubuh ini dalam kerinduan
yang begitu amat maya. Tuhan selalu mempunyai cara khusus untuk mempertemukan
rindu dalam sebuah ruang dimensi. Bila
memaknai sesuatu, jadikanlah itu sebuah dorongan untuk bisa menghasilkan apa
yang tidak pernah terbayang sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar